
SUNGAI PENUH - Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Kerinci mengadakan lokakarya Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertempat di Aula Q2 Cafe, Sungai Penuh, Sabtu (04/11).
Kegiatan yang bertemakan "Pengembangan Hard-Skill - Soft-Skill Mahasiswa dalam Kurikulum MBKM untuk Menghasilkan Lulusan yang Unggul" ini diikuti mulai dari Dosen dan Mahasiswa semester satu sampai tujuh. Dr. Nuzmi Sasferi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan di luar kampus bertujuan untuk menciptakan nuansa baru.
"Hal ini untuk memunculkan nuansa baru, jadi untuk mengurangi rasa jenuh kita, karena Senin sampai Jumat penuh beraktivitas dikampus, makanya kita pilih lokasinya di luar," ujarnya.
Lanjutnya, kegiatan ini mendatangkan pemateri dari kalangan praktisi dan akademisi. Hal ini bertujuan agar ada kesesuaian antara teori dan praktik. Sehingga mahasiswa siap dan sigap menyesuaikan diri dengan masalah nyata di lapangan.
"Ada pak Hendra direktur bank sampah dan pak Riyanto Toto, praktisi sosial media. Harapannya kegiatan ini dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk dapat melihat dan memahami banyak hal. Tentunya Kurikkulum Merdeka Belajar ini memberi ruang bagi institusi memperkaya khazanah keilmuannya," ungkapnya.
Dr. Hadi Candra, M.Pd., Dekan FTIK IAIN Kerinci dalam sambutannya mengapresiasi dan berterimakasih kepada Ketua dan Sekretaris Jurusan PAI yang telah mengadakan kegiatan lokakarya ini dengan baik dan optimal.
"Saya do'akan kegiatan workshop ini memberikan makna dan bermanfaat bagi perkembangan mahasiswa kita dimasa-masa yang akan datang," jelasnya. Terlebih, sekarang kita berada di era yang kita sebut era globalisasi,era revolusi industri 4.0, pada era ini seseorang di tuntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas sehingga kita bisa mengembangkan potensi-potensi kita miliki dan diharapkan bisa mengatasi semua tantangan dan memanfaatkan peluang untuk memenuhi kebutuhan manusia," ungkapnya.
Ali M Zebua,M.Pd.I, Sebagai Sekretaris jurusan pendidikan agama Islam (PAI) mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang telah hadir di kegiatan lokakarya ini.
"Prodi itu tidak begitu menentukan kesuksesan seseorang, namun ternyata sampai sekarang saya merasa yang menentukan itu ternyata hard skill dan soft skill, apalagi di era revolusi industri 4.0," ungkapnya.
Hendra Gustoni sebagai pemateri pertama menjelaskan proses pengembangan bank sampah.
"Saya Hendra Gustoni saya membuka bang sampah atau bahasa kita itu bank sahak, saya dirikan bank sampah bumi jaya pada tahun 2020 bersama tim saya yaitu pak Ali dan pak Wawan,"ungkapnya.
" Ini menjadi salah satu solusi bagi masalah sampah di Kota Sungai Penuh, " tambahnya.
Rianto Toto sebagai pemateri ke-2 menjelaskan peluang bisnis dalam dunia digital.
"Saya seorang digital planer, Jadi kami ini perencana untuk hal-hal yang berbau digital, mulai dari membuat konsep atau juga bisa juga mengeksekusi prodak,"ungkapnya.
" Mahasiswa harus bisa masuk dan mengenal dunia digital sebagai yang memanfaatkan, bukan hanya sebagai pengguna," sebutnya.
(Media Center - TIPD)