Sungai Penuh - Sabtu, tanggal 28 september 2019, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kerinci mengadakan acara Seminar Nasional dengan tema “Eksistensi Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0”. Bertempat di Ruang Pertemuan Kampus Utama IAIN Kerinci, acara seminar dilaksanakan dengan mengundang narasumber Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M.Ed (Guru Besar Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Padang), Iskandar, S.Ag., M.Pd., M.Si., Ph.D (Dosen Teknologi Pendidikan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi), dan Dr. Dairabi Kamil, M.Ed (Dekan FTIK IAIN Kerinci). Seminar dihadiri 125 orang peserta dan 30 orang pemakalah.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Fikri, M.PdI selaku ketua panitia menyampaikan bahwa latar belakang pemilihan tema seminar ini terkait dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diabad 21 yang turut melahirkan perubahan dan pembaharuan pada berbagai bidang kehidupan, tanpa terkecuali dibidang pendidikan. Beliau juga menyampaikan bahwa seminar terlaksana atas kerjasama dengan berbagai pihak, khususnya panitia yang telah bekerja keras “Slogan panitia, kesuksesan seminar ini adalah kepuasan batin yang jauh melebihi nilai materil” kata Ahmad Fikri.
Seminar Nasional dengan kelas paralel ini adalah pertama di IAIN Kerinci yang dilaksanakan sesuai renstra FTIK IAIN Kerinci. “Ini adalah seminar nasional dengan kelas paralel yang pertama di IAIN Kerinci. Seminar ini dilaksanakan sesuai dengan Renstra FTIK IAIN Kerinci dan dapat terselenggara atas dukungan dari Rektor IAIN Kerinci. Semoga seminar ini menjadi langkah awal yang baik untuk melaksanakan seminar internasional di kemudian hari” kata Dr. Dairabi Kamil, M.Ed, Dekan FTIK IAIN Kerinci dalam sambutannya.
Rektor IAIN Kerinci, Dr. H. Y. Sonafist, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Seminar Nasional FTIK ini. “Di era revolusi industry 4.0, kita haruslah mengikuti perkembangan. Kualitas sumber daya manusia yang kita miliki haruslah ditingkatkan, jika tika tidak kita akan tertinggal dari yang lainnya” tuturnya. Disamping itu, beliau juga menyampaikan pentingnya kita memperhatikan originalitas dari publikasi ilmiah dengan harapan kualitas publikasi ilmiah yang dibuat bisa lebih baik kedepannya.
(Dharma Ferry)